Jabodetabektoday.com, Tangerang – Di tengah meningkatnya prevalensi katarak yang menjadi salah satu penyebab utama kebutaan di Indonesia, Puskesmas Balaraja di Kabupaten Tangerang menghadirkan sebuah terobosan penting dengan meluncurkan program “SIKAT RAJA” (Skrining Katarak Puskesmas Balaraja). Program ini dirancang untuk memberikan solusi inovatif dalam deteksi dini katarak, terutama di daerah yang sulit dijangkau, guna meningkatkan akses dan kualitas perawatan kesehatan bagi masyarakat, terutama bagi lansia.
Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, prevalensi katarak di Indonesia mencapai 37,1% dari total kasus kebutaan. Penelitian menunjukkan bahwa daerah pedesaan dan populasi lansia menjadi kelompok yang paling rentan terhadap katarak. Di tengah tantangan tersebut, Puskesmas Balaraja memutuskan untuk mengambil langkah proaktif dengan meluncurkan program SIKAT RAJA yang memanfaatkan teknologi canggih dan pendekatan komunitas untuk mengatasi kendala-kendala dalam deteksi dan penanganan katarak.
Program SIKAT RAJA mengadopsi teknologi biomikroskop digital yang modern, yang terbukti efektif dalam meningkatkan akurasi diagnosis katarak. Dengan peralatan ini, tim medis dapat melakukan skrining yang lebih akurat dan efisien. Selain itu, penggunaan alat-alat diagnostik seperti tonometer juga diperkenalkan untuk meningkatkan kualitas pemeriksaan. Teknologi ini menjadi komponen kunci dalam meningkatkan deteksi dini dan mempermudah proses skrining bagi pasien yang memerlukan perhatian medis khusus.
Selain memanfaatkan teknologi, SIKAT RAJA juga mengintegrasikan pendekatan komunitas yang melibatkan tokoh masyarakat, kader kesehatan, dan pemerintah desa. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining katarak dan mendorong partisipasi aktif dalam program ini. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan partisipasi masyarakat dalam program ini dapat lebih optimal, dan penemuan kasus katarak dapat dilakukan lebih cepat.
Program ini juga menjalin kerja sama erat dengan rumah sakit dan klinik mata terdekat untuk memastikan pasien yang terdiagnosis katarak dapat mendapatkan perawatan lebih lanjut dengan cepat. Kolaborasi ini mempermudah rujukan pasien dari puskesmas ke fasilitas medis yang lebih spesifik, menyediakan jalur yang efisien untuk penanganan katarak secara lebih komprehensif.
Dalam rangka mengimplementasikan program ini, tim medis dan paramedis di Puskesmas Balaraja menjalani pelatihan khusus mengenai teknik skrining katarak, penggunaan alat-alat diagnostik, dan manajemen pasien. Pengumpulan data hasil skrining juga dilakukan secara sistematis untuk analisis lebih lanjut, yang memungkinkan pemantauan dan perencanaan program yang lebih baik ke depannya.
Program SIKAT RAJA bertujuan untuk mencapai beberapa sasaran utama, termasuk sosialisasi tentang deteksi katarak, kunjungan rumah bagi lanjut usia yang memiliki gangguan penglihatan, serta deteksi katarak pada 50 lanjut usia dari lima desa di wilayah Puskesmas Balaraja. Dengan inovasi ini, diharapkan bahwa upaya pencegahan dan penanganan katarak dapat dilakukan dengan lebih efektif, dan kualitas perawatan kesehatan bagi masyarakat dapat meningkat secara signifikan.
Program ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan kesehatan mata masyarakat, tetapi juga memperkuat kinerja program kesehatan di tingkat puskesmas. Melalui deteksi dini katarak, Puskesmas Balaraja berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menyeluruh bagi semua warganya.