Inilah Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Jakarta – Hari Kebangkitan Nasional akan kembali diperingati pada Selasa, 20 Mei 2025. Bagaimana sejarah di baliknya?

Berdasarkan laman Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemdikdasmen), sejarah Hari Kebangkitkan Nasional berkaitan erat dengan organisasi Boedi Oetomo. Tanggal berdirinya organisasi pergerakan nasional itu, 20 Mei, kemudian diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional bertujuan untuk membangkitkan semangat dan kesadaran masyarakat Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa.

Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional
Hari Kebangkitan Nasional diperingati setiap tanggal 20 Mei, sama dengan tanggal lahirnya organisasi Boedi Oetomo. Organisasi ini diprakarsai oleh para mahasiswa School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) atau Sekolah Pendidikan Dokter Bumiputra atas dorongan dari Dr. Wahidin Sudirohusodo (1857-1917), seorang dokter alumninya.

Boedi Oetomo menginspirasi organisasi lainnya, salah satunya Sarekat Islam yang telah berdiri sejak 1911. Sarekat Islam, yang aktif di luar Jawa dan bahkan di luar Hindia Belanda, kemudian melebarkan sayap dan memperjuangkan kemerdekaan. Di tahun yang sama, Indische Partij didirikan sebagai organisasi pertama yang secara tegas menuntut kemerdekaan Hindia.

Abad ke-20 menjadi momen penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Pada masa ini, muncul kesadaran akan jati diri sebagai satu bangsa dalam pengertian modern.

Rasa kebangsaan ini merupakan hasil persebaran semangat kebangkitan nasional yang dimulai sejak masa pergerakan Boedi Oetomo.