Jabodetabektoday.com, CIBINONG-Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu menyebut pentingnya ijtima ulama sebagai momentum tingkatkan sinergi dan kolaborasi antara ulama dengan umaro, serta menjadi forum untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Demikian dikatakannya pada acara Ijtima Ulama dan pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) angkatan 18 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor, di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Rabu (11/9).
Hadir pada acara tersebut, Kepala Atase Agama dan Pendidikan Kedutaan Besar Arab Saudi, Syekh Ahmed Bin Essa Al Hazmi, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, perwakilan Forkopimda Kabupaten Bogor, Ketua MUI Kabupaten Bogor, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, Kepala Baznas Kabupaten Bogor, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Bogor, jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Camat dan Forkopimcam se-Kabupaten Bogor, Ketua MUI Kecamatan dan Desa, pimpinan ormas islam, para alim ulama.
Pj. Bupati Bogor, Asmawa Tosepu mengungkapkan, Kabupaten Bogor merupakan kabupaten dengan populasi umat Islam terbesar Indonesia. Di tengah kondisi perkembangan zaman yang semakin tidak menentu, dengan kultur masyarakat yang sangat beragam, membuat tantangan yang dihadapi umat juga semakin kompleks, mulai dari permasalahan sosial, moral, hingga perkembangan teknologi yang sangat cepat.
“Diperlukan kebijakan dan arahan yang tepat untuk memastikan bahwa pembangunan masyarakat tidak hanya difokuskan pada aspek material atau fisik, tetapi juga mencakup nilai-nilai non-fisik atau spiritual dan moral yang kokoh,” ungkap Asmawa.
Asmawa menegaskan, ijtima ulama ini penting sebagai wadah untuk membahas masalah-masalah strategis keumatan dan kebangsaan. Selain itu ijtima ulama menjadi momentum untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi antara ulama dengan umaro, serta menjadi forum untuk saling mengingatkan dalam kebaikan.
“Diharapkan hasil dari ijtima ulama kali ini dapat memberikan masukan dan saran yang konstruktif kepada pemerintah daerah terkait kebijakan yang menyentuh aspek keumatan, mengingat ulama memiliki peran strategis untuk mewujudkan daerah yang baldatun thoyyibatun warobbun ghofur,” tandas Asmawa.
Sementara itu, jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di Kabupaten Bogor, Asmawa menyebutkan, para ulama, kyai dan tokoh agama sangat penting dalam memberikan pemahaman kepada umat, agar masyarakat dapat menggunakan hak suaranya dalam memilih pemimpin daerah, saya sangat berharap partisipasi masyarakat pada pemilukada kali ini dapat melebihi partisipasi pilpres dan pileg yang berada di angka 83%.
“Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk menentukan pembangunan di Kabupaten Bogor dalam lima tahun ke depan. Mari kita wujudkan Pilkada serentak tahun 2024 agar berjalan sukses, aman, dan damai untuk masa depan Kabupaten Bogor yang lebih baik lagi,” kata Pj.Bupati Bogor, Asmawa Tosepu.
Untuk diketahui, isi Ijtima Ulama Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bogor tahun 2024 yakni pertama, menjelang Pemilihan Kepala Daerah Bupati Bogor dan Gubernur Jawa Barat pada tanggal 27 November 2024 mendatang, para ulama menghimbau masyarakat Kabupaten Bogor untuk turut berpartisipasi dan berperan aktif dalam Pilkada tersebut, demi terwujudnya proses demokrasi yang menjunjung tinggi kedaulatan rakyat.
Kedua, mendorong pemerintah daerah untuk segera mengamankan dan memberdayakan dua aset umat di Kabupaten Bogor berupa tanah wakaf YPUI yang berlokasi di Setu Cikaret Kelurahan Harapan Jaya Kecamatan Cibinong, serta gedung Bogor Islamic Center sebagai lembaga yang dikelola secara profesional.
Ketiga, mendorong calon kepala daerah Kabupaten Bogor untuk berupaya secara sungguh-sungguh dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang berkualitas secara lahir-batin dengan menitikberatkan kepada pembangunan Sumber Daya Manusia yang unggul, dalam rangka mewujudkan Kabupaten Bogor yang benar-benar Tegar Beriman.
Keempat, mendesak pemerintah untuk menutup segala aplikasi negatif di dunia online seperti aplikasi judi online maupun prostitusi online karena terbukti telah menimbulkan mudharat di tengah masyarakat.
Kelima, mendorong calon kepala daerah Kabupaten Bogor untuk berkomitmen memberikan apresiasi dan penghargaan kepada para alim ulama, kyai, ustadz, ustadzah, serta guru ngaji atas jasa dan pengorbanannya berkhidmah kepada umat, dengan mengalokasikan anggaran yang proporsional untuk bidang keagamaan Islam, meliputi organisasi keagamaan, pondok pesantren, madrasah, majelis ta’lim dan masjid.