Jabodetabektoday.com – Depok – Bahasa sehari-hari penduduk asli kota Depok adalah bahasa Betawi, lebih tepatnya Betawi Ora. Betawi Ora termasuk bahasa Betawi pinggiran yang agak berbeda dari bahasa Betawi tengahan, terutama dalam hal kosakatanya. Hal ini dikarenakan bahasa Betawi Ora banyak menyerap bahasa daerah lain, seperti bahasa Jawa dan Sunda.
Hanoeng seorang penulis dan sutradara dari Kota Depok menuturkan kepada Jabodetabektoday. com jika bahasa ini masih banyak yang gunakan, seiring waktu pun tergeser.
“Jadi saya beranggapan sudah sangat tepat untuk di kamis kan untuk bisa dipelajari bagi peminat bahasa daerah, khusus bahasa orang Depok, ” katanya. (19/6).
Disebut bahasa Betawi Ora karena orang Depok sering menggunakan kata “ora” dalam percakapan sehari-hari. Ora merupakan kata serapan dari bahasa Jawa.
Nah, berikut adalah beberapa kosakata yang Depok banget. Pasalnya, penduduk asli Depok sering kali menggunakannya dalam percakapan sehari-hari mereka.
“Penduduk asli Depok lebih sering menggunakan kata “ora” daripada kata “tidak”. Dari seringnya penggunaan kata “ora” inilah, bahasa yang digunakan masyarakat Depok, terutama penduduk asli disebut Betawi Ora, ” ujarnya sambil tersenyum.
Kata “ora” merupakan kata serapan dari bahasa Jawa yang memiliki arti “tidak”. Contoh penggunaan dalam kalimatnya adalah, “Ora punya duit.” Artinya adalah tidak punya uang.
Tunggu saja seperti apa isi bahasa ora ini, kita bisa lihat halaman demi halaman yang tentu menarik untuk para peminat bahasa khususnya bahasa daerah. (Hais)