Jabodetabektoday.com – Bogor – Mau lebaran warga Bogor lebih banyak tertarik dengan berburu pakaian bekas. Rasanya tak salah jika menyebut Bogor sebagai surganya para pecinta thrifting.
Tren yang naik daun belakangan ini merupakan tren berburu pakaian bekas. Di Bogor banyak sekali tempat yang dapat didatangi untuk berbelanja pakaian bekas, seperti sekitar Jalan Raya Tajur, sekitar Terminal Bubulak, Pasar Bogor, Jalan Keradenan, Terminal Laladon, dan PGB atau Pasar Merdeka.
Pemerhati bisnis thrifting Erni Fitria mengatakan, Sebelum tren thrifting naik daun, membeli baju bekas dianggap sebagai kegiatan masyarakat kelas bawah karena daya belinya yang rendah dan masalah tingkat kebersihan. Namun, hal ini berubah semenjak banyak influencer yang menggerakan program slow fashion menjadi naik daun.
“Ya dekade dua tahun ini, thrifting sudah menjadi Trend, gak orang berduit atau tidak tetap memburu pakaian bekas, ” ujar Erni (2/4).
Berdasarkan survei dari Generasi Z, 9 dari 10 menyatakan percaya bahwa perusahaan seharusnya bertanggung jawab untuk menyuarakan isu sosial dan lingkungan. Hal inilah yang mendorong thrifting mulai populer.
Membeli baju bekas dipercaya dapat mengatasi fast fashion, yakni fashion yang dibuat dari bahan yang tidak ramah lingkungan dan produksinya secara cepat untuk mengikuti kebutuhan pasar dan tren fashion. Baik secara jumlah produksi maupun limbah dari pabrik fashion dapat mencemari lingkungan.
Di Bogor, tempat yang telah disebutkan di atas merupakan surga bagi para pecinta thrifting. Pilihannya yang beragam mulai dari tas, topi, jaket, baju, hingga celana semuanya tersedia dengan lengkap. Mulai dari Rp10.000 sudah bisa membawa pulang barang fashion. Jika jeli, kita bisa mendapatkan pakaian bermerek dengan harga murah dan masih memiliki kualitas yang baik. (Hais)