Jabodetabektoday.com – Bogor – Manusia itu tempatnya salah dan lupa, atau manusia itu tidak luput dari berbuat dosa, kecuali manusia yang paling sempurna yaitu Nabi Muhammad SAW Karena Rosul SAW punya sifat maksum yang artinya bebas dari dosa dan kesalahan.
Demikianlah diskusi Ramadhan bersama Heru B Setyawan, Pemerhati Pendidikan. Menurutnya bertobat itu harus dilakukan tiap hari dan istiqomah sampai akhir hayat kita. Bertobat itu bukan urusan orang yang suka berbuat dosa dan tukang maksiat saja, tapi urusan kita semua termasuk orang yang beriman, meski mereka seorang yang alim, bisa berbuat dosa juga.
Bukankah kita sehabis shalat melakukan tobatt yaitu dengan menyebut istighfar, juga Nabi Muhammad minimal beristighfar 70 kali sehari, padahal Beliau sudah dijamin oleh Allah masuk surga.
Itulah pentingnya tobat atau istighfar, pengertian secara umum dari istighfar adalah kalimat yang secara khusus sebenarnya ditujukan untuk meminta maaf dan memohon ampun atas kesalahan dan dosa-dosa yang dilakukan karena melanggar larangan Allah SWT.
Terus apa hubungannya dengan judul opini di atas “Puasa Ramadhan Saatnya Kita Semua Untuk Tobat Nasional” Ya jelas sangat berhubungan sekali dengan melihat kondisi bangsa kita yang saat ini banyak bencana, masalah tanpa melupakan prestasi baik yang sudah kita capai.
Setelah kita berhasil dengan sukses menjadi tuan rumah Asian Games di Jakarta dan Palembang, Balapan MotoGP di Sircuit Mandalika dan KTT G-20 di Bali. Dan kita bangsa Indonesia tetap survive dan berhasil keluar dari kesulitan pandemi Covid 19.
Tapi juga banyak masalah yang melilit di bumu pertiwi ini, yaitu tragedi tewasnya 133 penonton sepak bola di stadion Kanjuruhan Malang, gempa di Cianjur, kasus Sambo, kasus Teddy Minahasa.
banyaknya pelajar nikah dini yang sudah hamil dulu, buzzers yang memecah belah persatuan NKRI, gonjang ganjing masalah Pemilu dan Pilpres. (Hais)