Jabodetabektoday.com, Jakarta – Masyarakat menyambut antusias terhadap usulan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta tentang jam operasional Monas diperpanjang dari 08.00 hingga malam hari.
Selama ini, jam operasional Monas hanya delapan jam. Mulai dari pukul 08.00 hingga 14.00 WIB.
“Kami sangat setuju dengan usulan DPRD agar jam operasional Monas diperpanjang hingga malam hari. Agar kami yang jauh-jauh datang dari Purwokerto dan Magelang bisa menikmati suasana Monas lebih leluasa,” ujar Hardoyono dan Mustikawati, Rabu sore (7/8).
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sudiran Purwokerto yang sedang melakukan prakti kerja lapangan (PKL) di Jakarta itu mengaku kecewa saat baru setengah jam memasuki kawasan Taman Merdeka dan belum memasuki Monas, jam operasional dinyatakan sudah habis.
“Mungkin bukan hanya kami berdua yang mendukung usulan anggota DPRD DKI tersebut. Tetapi juga wisatawan lain dari luar Jakarta yang merasa sangat terbatas waktunya untuk megunjungi kawasan Monas,” tutur Mustikawati.
Ungkapan senada diutarakan beberapa siswa dari SMK Negeri I Semarang, Jawa Tengah, saat berkunjung ke Taman Monas. Padahal, banyak hal yang ingin mereka peroleh dari monumen nasional tersebut. Terutama menyangkut masalah sejarah bangsa.
“Sayang. Sebelum kami bisa memasuki Monas dan menggali sejarah dari replika –replika patung di dalam Monas, waktu kunjungan dinyaaka sudah habis. Dan kami tak mungkin kembali lagi esok hari, karena kami harus kembali ke Semarang bersama rombongan, sore ini” kata Eddy Purwoko selaku kepala regu.
Usulan agar jam operasional Monas dibuka hingga malam hari sudah seringkali dilontarkan masyarakat. Banyaknya permintaan mayarakat itulah, kalangan DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar jam operasional Monas hingga hari.
“Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono juga meyambut baik usulan terebut. Tetapi menurut dia, kalau Monas buka sampai malam hari, butuh pengamanan lebih,” kata Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak, Selasa (6/8).
“Karaena itu, kami sepakat melakukan pembahasan secara menyeluruh untuk memenuhi keinginan masyarakat tersebut, koordiasi dengan berbagai instansi terkait,” tambah Gilbert.
Sangat Dibutuhkan Publik
Gilber juga mengemukakan, usulan agar Monas dibuka sampai malam hari, karena masyarakat sangat membutuhkannya. “Di negara-negara maju, publik juga membutuhkan sarana publik seperti Monas,” imbuh anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu.
“Jakarta bisa dikatakan minim sarana publik. Wisata pantai seperti Ancol, masyarakat harus bayar. Apalagi ke Pulau Seribu. Uniknya, Pantai Indah Kapuk (PIK) yang milik swasta, malah gratis,” tutur Gilbert.
Di lain pihak, Pj Gubernur DKI Jakrta Heru Budi Hartono dalam kunjungannya ke Pasar Pramuka, Jakarta Timur pada 2 Agustus 2024, menegaskan bahwa pihaknya akan mengkoordinasikan hal tersebut dengan berbagai intansi terkait.
Antara lain dengan Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Dinas Pertamanan sebagaui Unit Pelaksananya. “Ini harus dibahas bersana dengan istansi terkait. Termasuk dengan DPRD sebagai mitra kerja Pemprov DKI Jakarta,” tegas Heru.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Isa Sanuri mengatakan, Monas bukan sekadar destinasi wisata, tetapi juga cagar budaya dan obyek vital nasional.
Sedangkan pembatasan jam operasional Monas selama ini merupakan hasil koordinasi dengan berbagai instansi terkait. Termasuk instansi keamanan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
“Kami berharap, dalam waktu dekat Monas bisa dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB,seperti yang diharapkan masyarakat,” papar Isa Sanuri.
Di lain pihak, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI August Hamonangan mengatakan agar Monas benar-benar menjadi ruang publik terbuka bagi semua lapisan masyarakat dan bisa memberikan banyak manfaat.
Antara lain untuk peningkatan aktivitas ekonomi di sekitar area Monas dan memberikan alternatif tempat rekreasi yang aman dan nyaman bagi warga yang ingin beraktivitas di malam hari.
“Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan disiapkan secara matang.Yaitu, masalah keamanan dan kenyamanan, mutlak menjadi prioritas,” kata dia.
Sedangkan Anggota Komisi B dari Fraksi Partai Demokrat Nur Afni Sajim menuturkan perlu juga menambah fasilitas pendukung, seperti CCTV untuk memastikan keselamatan pengunjung. Pengeloaan sampah dan kebersihan area Monas juga harus menjadi prioritas.
“Tujuannnya, agar kebersihan tetap terjaga, meski operasionalnya diperpanjang. Ini juga perlu dikoordinasikan secara baik antara Pemprov DKI Jakarta dengan pihak pengelola Monas . Insya Allah, usulan tersebut bisa memberikan manfaat bagi warga Jakarta dan wisatawan yang akan berkunjung dan menikmati Monas kapan saja,” tukas Nur Afni Sajim.