Jabodetabektoday.com – Bogor – Bagaimana seorang wartawan mendapatkan berita? Dan bagaimana proses sampai berita itu bisa sampai dikhalayak umum.
Pemahaman ini dipaparkan PWI Kabupaten Bogor terhadap pelajar SMPN 1 Bojonggede (23/4).
Ketua PWI Bogor H Subagiyo mengatakan, penyuluhan ini untuk memberikan proses peran jurnalistik terhadap anak-anak sedini mungkin, teriring teklogy semakin canggih dengan bertaburannya aplikasi dan media sosial di internet.
“Sangat penting dilakukan penyuluhan ini agar anak-anak memahami peran jurnalistik, ” kata H. Subagiyo.
Karena menurut Subagiyo, jangan sampai ada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama asal upload dan share berita apapun dari sumber yang tak jelas ke medsos, hingga jangan sampai terjebak dalam informasi hoaks (bohong).
“Bisa dikata, informasi dari medsos belum bisa dipertanggungjawabkan.
Nah, karena medsos tidak masuk dalam kategori berita, tentunya ada aturan main yang mengatur. Yang perlu diketahui, jika sampai lalai menggunakan medsos, kalau tidak akhirnya tak mau berujung pada hukum pidana yang berlaku,” kata ketua PWI Kabupaten Bogor.
Perlu diketahui kepada pelajar bahwa berita medsos tidak bisa dipertanggungjawabkan isinya, sedangkan media menstream memikul kode etik dan tanggung jawab profesi.
“Bahwa kalau produk jurnalistik bisa dipertanggungjawabkan. Siapa penulisnya, sumber beritanya, dan uji informasinya jelas. Tapi kalau untuk informasi dari medsos nggak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya. (Hais)
