Jabodetabektoday.com, Tangerang – Dalam rangka menunjang upaya pengembangan rencana pola ruang Aerotropolis di Sekitar Kawasan Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) terutama di sisi utara Jalan Tol Sedyatmo, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama pihak Angkasa Pura 2 (AP 2) dan sejumlah pihak serta lembaga terkait tengah menggodok skema penataan di Kawasan Rawa Bokor, Kecamatan Benda.
Skema penataan tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan jaringan jalan untuk meningkatkan aksesibilitas di Kawasan Rawa Bokor tersebut, yaitu melalui rencana pembangunan Jalan Frontage Utara Tol Sedyatmo.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, dalam Rapat Pembahasan Penataan Jaringan Jalan Kawasan Rawa Bokor, menerangkan, kawasan tersebut merupakan kawasan perdagangan dan jasa di mana sejumlah sektor seperti usaha kuliner, bisnis akomodasi serta UMKM yang dapat memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi perkotaan di Kota Tangerang.
“Untuk itulah, diperlukan aksesibiltas atau kemudahan akses bagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut agar selain dapat menggerakkan ekonomi masyarakat sekitar, juga akan semakin memudahkan segala bentuk aktivitas di sekitar Bandara itu sendiri,” tutur Pj Wali Kota, dalam rapat yang digelar di Ruang Rapat Wali Kota Tangerang, Selasa, (16/07).
Dr. Nurdin, menambahkan, sampai saat ini berbagai aktivitas bandara seperti aktivitas pekerja dan pegawai di kawasan bandara, penumpang transit, suplai logistik serta aktivitas untuk kebutuhan darurat seperti ambulans dan sebagainya dari atau menuju wilayah terdekat Bandara, yakni wilayah Rawa Bokor dan Benda, tidak dapat berjalan dengan optimal karena akses yang terbatas.
“Di mana untuk mengakses wilayah tersebut, harus melalui exit tol PIK pada ruas jalan Tol Sedyatmo dan Exit Tol Buaran pada ruas jalan Tol Kunciran-Bandara.” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dr. Nurdin, berharap, skema penataan yang melibatkan sejumlah komponen terkait dapat segera terealisasi.
“Alhamdulillah, Pemkot Tangerang melalui Dinas PUPR telah merampungkan pembangunan Jalan Looping Rawa Bokor, yang telah beroperasi pada 5 Maret lalu, sebagai salah satu bagian dari manajemen rekayasa lalu lintas dalam penataan kawasan tersebut. Ditambah dengan dilanjutkan kembalinya Pembangunan Overpass dan Clover pada gerbang Bandara Soetta yang menghubungkan Jalan Perimeter Selatan dengan Perimeter Utara, maka pembangunan Frontage Utara Tol Sedyatmo ini perlu segera direalisasikan untuk mengintegrasikan jaringan jalan tersebut,” papar Dr. Nurdin.
“Dan tentunya perlu kolaborasi dari seluruh pihak-pihak terkait termasuk masyarakat agar integrasi tersebut dapat terealisasi sesuai dengan target, agar aksesibilitas terutama untuk masyarakat yang beraktivitas di sekitar bandara di kawasan tersebut dapat terpenuhi dengan optimal,” pungkasnya.