Jabodetabektoday. Com – Bogor – Penertiban bangunan luar dari para pedagang di jalur puncak bogor, dari para pedagang dianggap tidak adil. Karena usaha yang bangunannya permanen dan bagus tidak kena gusur.
Fajar salah seorang pengisi bangunan liat / bangli rumah makan Ayam Kembar kecewa perabot dagangannya di angkut keluar Satpol PP dan bangunannya di hancurkan.
” Ini kan sama sama berdiri di atas tanah negara kenapa tidak di bongkar, bangunan permanen dengan 3 lantai berada di tebingan kok bisa izin PBG nya di keluarkan oleh Pemerintah,” teriak Fajar.
Senada dengan Fajar, pemilik rumah makan Puncak Asri Paulus Suherman juga mempertanyakan proses pelepasan hak dan di terbitkan SPH oleh PT. Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP).
“Kita sudah proses untuk perizinannya , mulai dari pertek, KRK, gambar lokasi tinggal selangkah lagi keluar Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) nya, tapi kenapa punya saya di bongkar,” tambah Suherman.
Saat penertiban berlangsung sempat terjadi drama, Suherman bertahan di dalam rumah makan nya dan di bopong petugas keluar sebelum bangunan rumah makan nya di bongkar petugas.
Puncak kekecewaan pedagang itupun di tumpahkan dengan mengarahkan jari tengah ke arah bangunan Astro. Tidak puas dengan mengacungkan jari tengah mereka pun melempari bangunan dengan telur yang di jaga orang suruhan. (Hais)