Jabodetabektoday. com – Bogor Kota – Pemerintah Kota Bogor selalu mengalami defisit anggaran. Anggota Fraksi PPP DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Pertanyakan Pemkot Soal Kesiapan Anggaran Subsidi Biskita.
Menurut Anggota Fraksi PPP DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sesumbar akan mengelola program Buy The Service (BTS) Biskita Trans Pakuan pada 2025 mendatang. Termasuk mengcover kebutuhan subsidi sebesar Rp56 miliar per tahun.
Belum lagi, kata dia, Pemkot Bogor harus menanggung beban hutang dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) sebesar Rp31,9 miliar, dan harus dicicil selama delapan tahun, yang dimulai pada 2023 lalu.
“” Ini terlalu sesumbar, beban kita itu masih besar. Jadi jangan terlalu mudah membebani masalah, ” ujar Akhmad Syaiful. (11/6).
Sudah setiap tahun defisit anggaran, harus nanggung hutang PEN. Sekarang mesti menanggung subsidi Biskita. Program prioritas mana lagi yang harus dikesampingkan demi BTS.
Menurut dia, lebih baik anggaran yang ada difokuskan kepada pembangunan sarana prasarana pendidikan dan kesehatan seperti penambahan puskesmas rawat inap.
“Saya pikir program BTS tidak terlalu urgent. Lebih penting menambah jumlah sekolah negeri. Kita sama-sama tahu, jumlah sekolah negeri tidak merata. Bahkan tak berimbang, antara jumlah SD, SMP, hingga SMA negeri,” ucapnya.
“Kan sudah tahu, kalau subsidi BTS itu suatu saat bakal dihentikan. Harusnya dipersiapkan. Jangan hanya menarik program untuk lips service saja. Lihat saudara kita Kabupaten Bogor, mereka tak ambil BTS, dan nggak dipusingkan dengan itu,” jelasnya. (Hais)
