Jabodetabektoday.com, Bogor -Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Dinkukmdagin) bekerja sama dengan mitra penyedia kebutuhan pokok mengadakan Gelar Pangan Murah (GPM) di Kelurahan Sukadamai, Kecamatan Tanah Sareal, Kamis (3/10/2024). Penjabat (Pj) Wali Kota Bogor, Hery Antasari, mengatakan bahwa gerakan ini terus dilakukan secara intens dalam rangka menjaga kestabilan harga di masyarakat yang berujung pada terjaganya tingkat inflasi di Kota Bogor. Tiga bahan pangan yang banyak diminati (beras, minyak, dan telur) menjadi atensi di tingkat kota untuk terus dimonitor ketersediaannya.
Selain menjaga inflasi, keberadaan GPM ini juga menjamin ketersediaan bahan pokok bagi warga serta menjaga daya beli masyarakat agar bisa mendapatkan pangan dengan harga murah.
“Daya beli kan kaitannya dengan kesejahteraan, pendapatan, dan sebagainya. Sebetulnya, jika kita mengaitkan GPM dengan daya beli, itu merupakan salah satu cara agar masyarakat bisa membeli bahan kebutuhan pokoknya,” ujar Hery.
“GPM ini dilakukan berkali-kali, tidak hanya sekarang. Sebelumnya juga ada, dan ke depan akan ada sebanyak 30 kali lagi GPM ini digelar di titik berbeda,” sambung Hery.
Di tingkat kota, strategi dalam menjaga stabilitas harga, ketersediaan bahan pokok, dan daya beli masyarakat dilakukan secara komprehensif, di antaranya dengan bekerja sama di tingkat regional dengan kabupaten/kota produsen bahan pangan. Menurut Hery, hal itu secara simultan terus dilakukan agar tingkat ekonomi meningkat, daya beli terjaga, dan ekosistem investasi berjalan baik yang ujungnya untuk kesejahteraan masyarakat.
Kepala Dinkukmdagin Kota Bogor, Firdaus, mengatakan bahwa GPM ini sudah dimulai sejak 25 September dan berakhir pada 24 Oktober 2024.
“Seperti yang disampaikan Pak Pj, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas pangan dan memenuhi kebutuhan pokok masyarakat,” katanya.
Beberapa bahan pokok yang tersedia di GPM di antaranya beras SPHP, telur, minyak, mi instan, beras premium, makanan olahan daging dan ikan, serta bahan pokok lainnya.
“Dengan mendekatkan pasar murah yang harganya di bawah harga pasar dan diselenggarakan di wilayah ini, masyarakat dimudahkan sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk belanja kebutuhan pokok,” ujarnya.
Sejauh ini, lanjut Firdaus, GPM yang digelar terbukti efektif dalam menjaga tingkat inflasi, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menjaga ketersediaan bahan pokok, membantu memenuhi kebutuhan pokok, serta menjaga daya beli masyarakat untuk kesejahteraan warga.
“Karena jika pemerintah tidak berperan aktif, kita akan terus mengalami tekanan harga pangan. Oleh karena itu, kita bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadirkan kebutuhan pokok bagi masyarakat,” ujarnya.