Jabodetabektoday.com, Jakarta – Komisi B DPRD DKI Jakarta mendorong Dinas Perbungan (Dishub) melakukan percepatan pemerataan Intelligent Transport System (ITS) Traffic Light untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Ismail mengatakan, percepatan pemasangan ITS Traffic Light dibutuhkan. Sebab, Jakarta baru memiliki 40 titik dari target 320 titik.
“Kita dorong untuk melakukan percepatan penempatan alat-alatnya di 320 simpang. Tentu disesuaikan dengan kemampuan anggaran kita,” ujar Ismail saat pembahasan Perubahan APBD DKI Jakarta Tahun 2024, Sabtu (10/8).
Ia juga meminta pemasangan ITS Traffic Light dapat menganalisis rekayasa lalu lintas. Pasalnya yang terpasang saat ini hanya bisa mengatur dan menyesuaikan situasi lalu lintas.
“Saat bersamaan juga, harus dimulai untuk tahap berikutnya yang sifatnya analitik. Sehingga alat yang kita pasang punya nilai lebih, bukan hanya sekedar meng-capture atau mengatur lalu lintas kapan hijau dan merah sesuai situasi ini,” tutur Ismail.
Perlu diketahui berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 76 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Transportasi Cerdas pada pasal 6 terdapat 12 poin aturan yang berlaku.
Masing-masing yakni, sistem manajemen lalu lintas tingkat lanjut, sistem informasi pengguna jalan tingkat lanjut, sistem keselamatan dan kontrol kendaraan tingkat lanjut, sistem operasi kendaraan komersial, sistem transportasi umum tingkat lanjut, dan sistem pembayaran elektronik.
Terdapat pula sistem manajemen darurat, sistem transportasi antar kota tingkat lanjut, sistem manajemen kebutuhan perjalanan tingkat lanjut, sistem manajemen parkir tingkat lanjut, sistem pengendalian otonom, dan sistem lainnya sesuai dengan perkembangan teknologi.
Untuk itu, Ismail meminta agar Dinas Perhubungan mengkaji lebih dalam, bukan hanya mengurai kemacetan dengan traffic light . Namun lebih mempersiapkan infrastruktur peralatannya sampai menyediakan rekayasa lalu lintas berdasarkan 12 poin tersebut sebagai langkah prioritas untuk dilaksanakan.
“Ini harus disikapi secara serius oleh Pemprov DKI Jakarta dengan mencermati dari 12 poin itu, mana langkah prioritas kita yang mau dieksekusi. Sekarang ini yang baru dieksekusi baru pada masalah traffic light-nya. padahal setelah itu banyak analitiknya sampai mereka mampu memberikan feeding rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi dan ini terkait dengan penyiapan infrastrukturnya peralatannya,” pungkas Ismail.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, bahwa terdapat 320 lokasi yang sudah direncanakan, baru terlaksana sebanyak 40 lokasi yang sudah terpasang di setiap simpang Jakarta.
Tentu hal itu sebagai sistem manajemen transportasi cerdas untuk mengurai kemacetan dengan memanfaatkan lampu lalu lintas di setiap simpang kota.
“Intellegent Transport System (ITS) jadi bagian dari manajemen rekayasa lalu lintas yang ada di jakarta. Saat ini memang dari total 320 simpang yang diatur dengan lampu lalu lintas baru terdapat 40 simpang yang diatur dengan ITS Traffic Light,” ungkap Syafrin.
Selain itu, harap Syafrin, di tahun 2024 ada penambahan 20 titik pemasangan ITS Traffic Light yang dapat disetujui dalam pembahasan Raperda tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024.
Dengan begitu, dapat dibagi dua menjadi 40 simpang pertama sebagai perimeter dalam dan 40 simpang kedua sebagai perimeter luar yang berada di kawasan Bogor Depok Tanggerang Bekasi (Bodetabek) dan kawasan Jakarta Pusat.
“Dengan adanya tambahan kita harapkan ini akan memperkuat jaringan atau koridor utama sehingga akan terjadi yang namanya truth traffic di koridor utama dan kemudian pergerakan secara keseluruhan terus menerus itu akan mendapatkan green wave atau gelombang waktu hijau sepanjang perjalanannya. Sehingga lalu lintas menjadi lebi lancar ke depannya,” tandas Syafrin.