Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Utara, Unang Rustanto mengatakan, poktan ini sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan pengembangan pertanian, menjaga ketahanan pangan, sekaligus peningkatan perekonomian.
“Saat ini totalnya ada 54 kelompok yang aktif. Semoga tahun ini jumlah poktan yang aktif di Jakarta Utara semakin bertambah,” ujarnya, Selasa (30/1).
Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Utara berhasil memberikan pembinaan terhadap 54 kelompok tani (poktan) yang tersebar di enam Kecamatan pada tahun 2023. Saat ini tidak hanya berbasis lahan
Unang menjelaskan, puluhan poktan ini terdiri dari jenis kelompok pengembang tanaman pangan, hortikultura, serta pengolahan pertanian. Petani yang tergabung dalam poktan ini tentunya mendapatkan banyak fasilitas dan bantuan subsidi dari pemerintah seperti, pengadaan bibit dan pupuk tanaman murah maupun gratis.
“Mereka juga mendapatkan pembinaan, pelatihan, pendampingan, hingga pemasaran produk pertanian,” terangnya.
Menurutnya, puluhan poktan ini merupakan bagian dari program Dinas KPKP DKI Jakarta dalam grand design pertanian tahun 2018 yang ditargetkan rampung pada tahun 2030.
Adapun target yang harus dicapai yakni sekitar 30 persen ruang terbuka hijau akan dilakukan penanaman tanaman hortikultura yakni, tanaman hias dan produktif.
“Untuk bercocok tanam di Jakarta itu sangat mudah, saat ini tidak hanya berbasis lahan, tapi ruang juga bisa. Sehingga, tidak ada alasan warga untuk melakukan aktivitas urban farming,” ungkapnya.
Sementara, Ketua Poktan Nusa Indah, Zulfahmi mengaku telah membentuk kelompok tani sejak tahun 2020 memanfaatkan lahan Jalan Bhakti VI, RT 05/06, Kelurahan Cilincing, Kecamatan Cilincing seluas kurang lebih 200 meter persegi.
“Poktan ini terbentuk saat pandemi. Saat ini anggota kami sudah lebih dari 20 orang yang merupakan warga sekitar,” ucapnya.
Ia menuturkan, dengan menjadi binaan Suku Dinas KPKP Jakarta Utara banyak keuntungan yang didapat, mulai dari pelatihan bercocok tanam yang baik dan benar, penggunaan teknik hidroponik, hingga cara penanganan hama tanaman.
“Kami menanam beragam jenis tanaman mulai dari sayur mayur, buah-buahan hingga tanaman obat keluarga. Saat ini kami juga tengah fokus pada budi daya cabai. Terima kasih kepada Suku Dinas KPKP yang terus memberikan penyuluhan dan pembinaan,” tutupnya seperti dikutip dari situs beritajakarta..