News  

Jumlah Pengangguran di Jakarta Jadi Sorotan DPRD

Jabodetabektoday.com, Jakarta -Banyaknya pengangguran usia produktif, terutama pada generasi Z (Gen Z) menjadi sorotan DPRD DKI Jakarta.

Pasalnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan sebanyak 9,9 juta atau 22,225 persen penduduk berusia 15-24 tahun di Indonesia, termasuk di DKI Jakarta, bestatus pengangguran atau Not Employment, Education, or Training (NEET).

“Karena itu, dewan berharap program pelatihan kerja yang sedang dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta saat ini mencakup kalangan Generasi Z. Karena angka pengangguran penduduk generasi tersebut cukup tinggi,” ujar Anggota Komisi A DPRD Provinsi DKI Jakarta Nasrullah, Selasa (23/7/2024).

Ia meminta agar Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Disnakertranagi) memprioritaskan para remaja memperoleh pelatihan kerja.

Sehingga bisa meningkatkan kompetensi dan keahlian, sebagai bekal menghadapi tantangan ke depan.

“Dengan menjadi pusat perekonomian nasional dan kota global (global city), kami berharap Pemprov DKI Jakarta memberikan pelatihan kerja kepada warga Jakarta dengan mengutamakan generasi muda,” tandas dia.

Dengan menjadi pusat ekonomi, sambung Narullah, dipastikan arus migrasi pencari kerja bakal semakin meningkat. Baik pekerja dari dalam negeri mmaupun asing.

Karena itu, Pemprov DKI Jakarta harus membekali warganya dengan keterampilan yang mumpuni. Terutama kepada generasi muda warga Jakarta.

Tanpa dibekali keterampilan, dikhawatirkan anak muda Jakarta hanya akan menjadi penonton di gegap gempitanya perubahan dan kemajuan Kota Jakarta.

“Selain itu, yang kita khawatirkan adalah munculnya masalah-masalah sosial di Jakarta. Seperti meningkatnya jumlah pencari kerja yang tidak memiliki keahlian (un-skill) dan masalah sosial lainnya. Karena itu, kami berharap, warga Jakarta bisa menjadi nomor satu untuk mengisi kesempatan kerja,” imbuh Nasrullah.

Di lain pihak, Kepala Dinas Tenaga Kerja Trasmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho menyambut baik usulan anggota DPRD.

Ia menuturkan, pelatihan kerja berbasis kompetensi sangat dibutuhkan sebagai salah satu solusi dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan di DKI Jakarta.

“Ini harus kita selesaikan secara bersama dan berkesinambungan,” kata Hari Nugroho usai rapat kerja dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta, Senin (22/7/2024).

Lewat program pelatihan kerja, harap Hari, dapat mengatasi masalah pengangguran di DKI Jakarta. Pelatihan kerja berbasis kompetensi itu sesuai dengan tunutan perkembangan pasar kerja yang prospektif.

“Karena itu, besar harapan kita, setelah mengikuti pelatikan kerja tersebut, mereka bisa memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya,” tukas Hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *