News  

ITW Apresiasi Korlantas Polri Tangani Mudik dengan Baik

Jabodetabektoday.com, JAKARTA- Ketua Presidum Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaanmengapresiasi keberhasilan Korlantas Polri didalam menangani mudik tahun 2024 dengan lancar meski ada kasus kecelakaan.

“Untuk itulah, ITW, mengapresiasi Polri yang telah bekerja maksimal melakukan upaya-upaya lewat Operasi Ketupat untuk mengurai kemacetan yang sejatinya sulit dihindari. Sehingga pelaksanaan mudik maupun balik pada lebaran hari raya Idul Fitri 2024 secara umum berjalan baik,” kata Edison kepada Jabodetabekfoday.com, Selasa(16/3).

Dalam penanganan mudik Edison menuturkan, Kementerian Perhubungan tidak perlu ‘kaku’ dalam menangani musim mudik yang sudah menjadi agenda tahunan.

“Mengingatkan semestinya pemerintah tidak perlu gugup dan gagap saat musim mudik maupun arus balik pasca Hari Raya Idul Fitri. Selain sudah menjadi tradisi tahunan yang wajib dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia.Warga pemudik juga sangat memahami kalau jumlah kendaraan yang sangat besar bergerak dalam waktu dan tujuan yang hampir bersamaan akan sulit menghindari terjadinya kemacetan,” jelas Edison.

“Tetapi Pemerintah dapat meminimalisir kendala yang ada maupun dampak yang ditimbulkan,’ lanjut Edison.

Meski banyak terjadi kecelakaan lalulintas Edison mengatakan, Korlantas Polri harus berbangga diri telah menjalankan tugas dengan baik.
“Meskipun,ditengah upaya dan kerja keras Polri dalam mewujudkan Kamseltibcarlantas,diwarnai beberapa peristiwa seperti kecelakaan maut di KM 58 Tol Japek yang menelan 12 orang korban jiwa. Kemudian kecelakaan tunggal bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang yang menelan korban jiwa sebanyak 7 orang. Membuat sebagian warga yang semestinya berbahagia merayakan Idul Fitri, harus bersedih dan menangis karena kehilangan keluarganya akibat kecelakaan tersebut,” jelas Edison.

Edison mengungkapkan, persoalan kemacetan juga teejadi selama mudik menambah persoalan.

” Disusul kemacetan panjang yang terjadi di pelabuhan penyeberangan Merak- Bakauheni yang menghubungkan Pulau Jawa-Sumatera,sehingga sempat memicu terjadinya kegaduhan. Sebab, ketersediaan armada dan dermaga yang dikelola perusahaan milik negara PT ASDP Indonesia Ferry tidak mampu melayani pemudik yang jumlahnya meningkat signifikan,” ungkap Edison.

” Padahal, musim mudik sudah menjadi tradisi tahunan, semestinya Pemerintah sudah menyiapkan sarana prasarana maksimal demi terwujudnya mudik dan balik yang lebih aman dan menyenangkan. Selain itu, pemerintah juga seharusnya sudah menyiapkan upaya -upaya yang menjadi solusi efektif dan parmanen di setiap musim mudik dan balik.Sehingga tidak gugup dan gagap atas kondisi yang semakin dinamis,” lanjut Edison.

Namun, disisi lain, Edison mempertanyakan pemerintah yang tidak fokus dalam menangani kemacetan dan terjadinya kecelakaan.

“Lalu, pertanyaannya, mengapa kecelakaan di KM 58 tol Japek dan KM 370 tol Semarang- Batang serta kemacetan panjang di pelabuhan Merak terjadi ? Jawabnya, pemerintah kurang fokus dan serius melakukan edukasi,pengawasan hingga penindakan terhadap sesuatu yang potensi menimbulkan permasalahan maupun kecelakaan. Seperti kendaraan yang terlibat kecelakaan di KM 58 Tol Japek yang disebut sebagai travel ‘gelap’. Padahal keberadaan dan kelayakan kendaraan yang bisa melaju di jalan raya berada dalam pengawasan Kemenhub,” pungkas mantan Ketua Form Wartawan Polri ini.(sapuji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *